play deeeh !

Kamis, 18 April 2013

Elva's Novel - YES I AM !

Sebenernya cerpen-cerpennya ini udah banyak, yaa..lumayan lahh satu album YES I AM! nya THE VIRGIN yang 9 lagu itu udah dipake buat judul cerpen-cerpen aku.
Pengen banget cerpen-cerpen itu dikumpulin dalam satu buku full, yaa...bisa dibilang jadi novel gitu deh, hehe ;)

Alhamdulillah terwujud juga, jadi 1 buku novel itu, tepat tanggal 4 Agustus 2012.
niatnya waktu itu, pengen banget novelnya dikasih ke neng Dara sbg kado uLtah kan', n buat ka Mita juga. Tapi berhubung waktu itu pas hari uLtah neng Dara 9 Agustus 2012 lagi ada PPS *maklum, baru mau masuk kuliah, hehe* jadi ga bisa ikut acara BukBer di uLtah neng Dara, alhasil ngga bisa kasih novel itu juga deh :( ~ padahl dapet undangan dari V daerahnya *Virginity Depok, haiii... guys!! :D*

Di uLtah ka Mita 2 Januari 2013 kemarin pun hampir sama, ngga jadi ngasih novel itu ke mereka (Mita Dara *kedipin mata*), ini dikarenakan THE VIRGIN lagi di luar kota, ga ada acara surprise party ka Mita juga, udah deh! batal lagi :(
di uLtah THE VIRGIN 9 Januari 2013 pun sama aja :( belum bisa kasih novel itu ke mereka (Mita Dara *kedipin mata*) padahal special moment juga kan!

Dan nanti, 9 Agustus 2013, HARI RAYA IDUL FITRI 14 34 H, akankah ditiadakan surpise party neng Dara???? heeeeemmmptt...batal lagi taun ini kasih novel itu sebagai kado :-__-"

Di cetakan pertama Novel YES I AM! aku kemarin bingung tuh antara desain cover ini

atau yang ini niiih...

dan akhirnya aku menggunakan desain cover pertama, sodara-sodaraa... dan tau apaa!???
hasil cetakan covernya yang kurang memuaskan :( *mewek, bete, tapi yasudahlah, baru satu buku, cetakan berikutnya harus lebih baik, smangatt!! ;)*
dan sekarang ini lagi pengen bangett cetak tuh novel, buat ka Mita neng Dara the first ;)
tapi karna cover belum rampung juga, dan belum ada yang bantu wujudin desain covernya *AYO..AYOO.. DICARI YANG BISA MENDESAIN COVER BUKU/NOVEL CANTIK, LUCU DAN KEREN, SILAHKAN HUBUNGI https://twitter.com/elvafita_Mrz SEGERA..SEGERAA!! HEHE ;) *
batal lagi deh cetak novel dalam waktu dekat ini :((

APA ADA YANG MAU PESAN NOVEL PERTAMA KU INI, GUYS..!! VIRGINITY..!!
SILAHKAN DIORDER .... *kalo new cover udh rampung deh yaa ;)
hehe ^o^

dan akhirnyaaaaaaaa, aku mau cetak lagi dengan cover yang ini niiiiihhhh, gimana?? gimana?? ^^


Senin, 01 Agustus 2011

Love 1/2 Mati

“Mit, gue udah bosen pacaran sama Rio,” curhat Dara kepada sahabatnya, Mita.“kenapa? Padahal banyak cewek yang ngebet sama dia. Lo yang udah berhasil naklukin hatinya malah mau minta putus. Aneh lo!”
“abis dia udah ga asik lagi sih! Nggak kaya pas awal-awal kami pacaran.”
“tapi dia kan cinta banget sama lo, Dar! Ngga kasian apa lo sama dia?”
“cinta itu ga butuh dikasihani, tapi butuh kerelaan. Dan gue sekarang sudah ga rela kalo hati gue masih terikat sama dia.”
“ya, terserah lo lah! Gue ga bias maksain lo buat ngambil keputusan.”
Dara sejenak berpikir, “Mit, gue samperin Rio dulu, ya!”
“mau lo putusin?”
Dara hanya mengangguk dengan sombongnya.
Dara pun menghampiri Rio yang sedang ngobrol dengan teman-temannya di kentin kampus.
“Yo!” celetuk Dara.
“eh Dara! Ada apa?” tumben kamu nyamperin aku?”
“aku mau ngomong sama kamu.”
“oh, yaudah.” Dara dan Rio pun menjauh dari teman-teman Rio.
“kamu mau ngomong apa, Dar?”
“Yo, kayaknya kita udah ga cocok lagi deh. Aku ngerasa biasa aja kalo deket kamu.”
“maksud kamu?”
“aku mau kita mengakhiri hubungan kita. Aku ngga mau pacaran dengan keterpaksaan.”
“tapi aku kan nggak pernah maksa kamu!”
“tapi hatiku terpaksa, Yo!”
“Dar, aku sayang sama kamu. Tapi kalo ini mau kamu, aku ngga bisa maksa.”
Itulah jawaban yang diinginkan Dara, Rio melepasnya dengan penuh keikhlasan tanpa paksaan.
Mereka pun kini resmi putus. Dara meninggalkan Rio yang masih tampak shock.

==========0o0==========

“Dar, lo jadi putus ya sama Rio?”
Dara mengangguk bangga, “iya, tau dari mana lo?”
“sekarang cewek satu kampus pada sibuk ngejar-ngejar Rio. Ngga sayang apa lo ngelepas cowok seganteng dan sebaik Rio?”
“ngga tuh!” jawab Dara sombong.
Mita hanya terperangah melihat ulah sahabatnya itu.
“eh, Mit! tau ngga, Rio tu kayak ngga rela gitu gue putusin.” Lagi-lagi dara menyombongkan diri.
Mita yang bosan mendengar kesombongan sahabatnya itu pasrah.

==========0o0==========

Seminggu sudah sejak kejadian Dara memutuskan cinta Rio.
Hingga suatu ketika, Dara hendak main ke rumah Mita. Namun ketika ia melewati taman di komplek rumah Mita, ia melihat Mita sedang duduk berdua dengan Rio. Dengan liciknya Dara menguping pembicaraan mereka dibalik sebuah pohon besar yang rindang.
“Mit, Dara kanapa sih mutusin gue?”
“ehmm …  nggak tau juga deh!”
“padahal gue emang mau mutusin dia. Tapi dia lebih dulu mutusin gue, jadi bagus deh gue nggak nyakitin hati dia.”
“lho, kata dia lo kayak nggak rela gitu di putusin sama dia.”
“hah? Ngarang! Gue malah ngerasa lega akhirnya gue bisa lepas dari dia. Asal lo tau aja, Mit, setiap jalan gue harus ngeluarin lebih dari limaratus ribu buat dia belanja.”
Dara yang mendengar percakapan itu gentar, “sial, emang dia siapa? Gue juga udah males sama lo! Iihhh …”
Tak lama kemudin Mita dan Rio pun pergi. Diam-diam Dara mengikuti, “mau kemana sih mereka?”
Mita dan Rio pun berhenti di sebuah danau yang suasananya menenangkan hati yang sedang galau. Dara pun terkejut ketika Rio membawa Mita ke tempat kenangan selama Dara dan Rio masih berpacaran. “ ngapain Rio bawa Mita kesini?”
“lo ngapain bawa gue kesini?” Tanya Mita.
“ini adalah tempat kenangan gue sama Dara.”
“terus?”
Rio nampak tersenyum, spontan mengacak-acak  rambut Mita sembari merangkulnya.
“gue ngajak lo kesini buat nemenin gue manikmati sejuknya udara yang tenang kayak gini.”
“kenapa harus gue yang lo ajak ke sini?”
“karena gue nggak punya cewek lagi.”
“kenapa nggak ngajak temen-temen lo?”
“temen-temen gue nggak bisa ngerasain suasana damai kayak gini. Mereka bisanya Cuma party.”
Mita mengangguk paham.
“lo nggak bosen kan nemenin gue?”
“mana mungkin gue bosen dengan pemandangan yang damai kayak gini?”
Rio tersenyum sambil menatap wajah Mita, “lo beda sama Dara!”
“ya iyalah, gue ya gue. Dara ya Dara.”
“iya sih, tapi gue nyaman sama lo, Mit!”
“apaan sih lo, Yo!”
“Dara nggak bisa ngerasain ketenangan kayak gini, dia selalu aja minta cepat-cepat pulang lah, ngajakin ke mall lah, atau apalah.”
“itu salah satu yang bikin lo nggak nyaman sama Dara?”
Rio menangguk, “Dara nggak punye taste yang sama kayak gue.”
Dara pun semakin gentar dengan apa yang mereka bicarakan. “gue kira lo sahabat gue, Mit! Tapi lo udah nusuk gue dari belakang,
==========0o0==========

“Dar!” sapa Mita.
“nggak usah sok manis lo depan gue! Udah capek gue punya sahabat kayak lo!”
“maksud lo apa sih, Dar?”
“jangan pura-pura nggak tau deh, Mit! Lo kemaren jalan sama Rio kan?”
 “kenapa emangnya? Bukannya lo sekarang mantannya Rio? Kenapa lo sewot?”
 “taga ya lo, Mit! Tega!” Dara langsung meninggalkan Mita.
Dara pergi menuju belakang kampus yang sepi, sehingga ia dapat menyendiri.
“kenapa sih gue? Kenapa gue harus ngerasa cemburu sama Mita? Padahal Rio kan mantan gue? Apa gue belum bisa ngelepasin dia? aarrgghhh …”
Tak lama terdengar suara tapak sepatu mendekat ke arahnya. “Rio!”
“Dara, ngapain lo disini?”
“ggu … gguu .. ggue lagi .. mau sendiri aja!” Dara menjawab tersendat.
“oh, yaudah deh kalo gitu. Bararti gue nggak boleh disini, takut ganggu lo yang lagi mau sendiri.”
“hah? Nggak kok, nggak pa-pa. emang lo suka ke sini ya?”
Rio menangguk, “di sini sepi, nggak banyak orang, dan gue suka.”
“jadi lo suka tempat yang sepi?”
“iya, gue benci keramaian, karena Cuma bisa bikin pusing kepala.”
“kenapa waktu kita masih pacaran lo nggak pernah bilang sama gue?”
Rio tersenyum tak ingin menjawab pertanyaan Dara, ia pun beranjak pergi.
“Yo, tunggu!”
“kenapa?” Rio berbalik badan.
Dara langsung memeluk rubuh Rio, “gue masih sayang sama lo, Yo!”
“sorry, Dar!” Rio melepaskan pelukan Dara dan pergi meninggalkannya.
Dara menangis di tempatnya.

==========0o0==========

Keesokan harinya.
“Dar, parah juga ya sahabat lo!” sapa Ijal teman Rio.
“sahabat gue? Mita? Kenapa dia?”
“jadi lo belum tau?”
Dara menggelengkan kepalanya.
“Rio sama Mita jadian!”
“hah!” Dara tersentak mendengar kabar dari Ijal itu.
Dara pun langsung mencari Mita dan Rio. Sepanjang perjalanan mengelilingi kampus, Dara kerap mendengar bibir gossip yang membicarakan tentang mereka.
Dara pun teringat akan tempat di belakang kampus, tempat favorit Rio. Segeralah Dara ke sana.
Di dapatinya Rio dan sedang mencium kening Mita dengan damainya.
Dara tak kuasa menahan tangis pun pergi, tak ada sapaan yang ia lontarkan.

==========0o0==========

Di tengah perjalanan pulang ke rumah, Dara dengan mobil sedan berwarna pink metallic nya pun berpapasan dengan Rio dan Mita yang sedang berboncengan berdua di atas motor hitam Rio.
“dulu gue yang dibonceng Rio! Sekarang sahabat gue sendiri yang gantiin posisi gue di sana.”
“tersentak Dara membuntuti mereka.
Di sebuah warung pinggir jalan Rio dan Mita berhenti, Rio tampak membeli sesuatu di warung itu dan meninggalkan Mita yang duduk bersandar di motornya. Benak apa yang membuat hati Dara ingin mencelakai sahabatnya yang telah bersamanya selama ini.
Dara pun menancap gas mobilnya secepat kilat dan mengarahkannya tepat ke motor Rio.
Bbbrrraaaakkkk ….
Dara pun bergegas meninggalkan Mita yang terguling bersimbah darah serta kepanikan Rio akannya.
“aduh! Bego … bego … bego …kenapa gue bisa liar kayak gini? Aduuuuhh … gimana nih??”
Segerombolan orang bermotor yang tampaknya menjadi saksi nyata akan kejadian maut itu pun mengejar mobil Dara. Dara yang kalah cepat dicegat oleh salah satu dari kawanan mereka.
Dara tak mampu mengelak lagi, dan jadilah ia dilaporkan ke pihak berwajib.
Nasib sahabatnya dan sang mantannya telah berakhir tragis. Nyawa Mita seketika lenyap dari raganya. Rio yang tk kuasa menahan tangis, dan ia dibuat menjadi gila olehnya.
Dara harus menanggung segala perbuatannya itu di balik jeruji besi. Kenangan indah bersama Mita kini lenyap terpisahkan jarak dan waktu, dan kebahagiaan bersama Rio kini sirna dengan Rio yang juga mendekam dalam rumah sakit jiwa yang selalu menyanyikan lagu buatan Mita.

==========0o0==========

Dara akhirnya bebas setelah setahun mendekam di balik jeruju besi. Ia mengunjungi makam Mita dan mengunjungi Rio di rumah sakit jiwa. Dara sedih melihat nasib Riol yang hingga sekarang belum sembuh juga. Dara kangen banget sama Mita, sama senyum dan tawanya dulu, serta tingkahnya yang terkadang seperti anak kecil.
Kini Dara menyadari bahwa Rio LOVE ½ MATI pada Mita, begitu juga Mita LOVE ½ MATI pada Rio. Sampai Mita membuat sebuah lagu untuk kisah cintanya, KISAH CINTA RIO DAN MITA dalam LOVE ½ MATI.



Hatiku bahagia saat di dekatmu
Jiwaku melayang bersama dirimu
Aku ingin dirimu
Mengapa kau jauh
Aku merindumu
Tak dapat ku hidup
Tanpa senyumanmu
Sayang ku mencintaimu
Cintaku milikmu
Sayang …
Untuk selamanya
Kasih …
Indahnya hidupku
Hanya engkaulah cintaku
By : Ch Pramita

_THE END_

Kamis, 28 Juli 2011

Belahan Jiwa

"mit, ayo buruan!!" omel Dara
''iya'" kataku sambil merapihkan dasi dan bercermin apakah rambut ku sudah tertata rapi atau belum.
" ayo honey!! ntar kita telat."
 Dara adalah saudara tiriku, mamaku menikah lagi dengan ayah Dara,, ayahku sudah meninggal sejak aku dikandung oleh mama.
"Dara sayang, kamu ga sarapan dulu?" kata mama
"ngga ma,, Dara ada rapat OSIS pagi ini."
"oh, yaudah.. tapi kamu harus bawa bekal lebih ya,, karna kan kamu belum makan"
"iya, ma,, oya,, tapi kok Mita ngga ditawarin ma?" kata Dara seraya menengok ke arahku sambil mengedipkan sebelah matanya.
"ah kamu,, Mita kan udah tau apa yang mesti dia lakuin, ya kan Mit?" tanya mama sambil menengok ke arah ku dengan tatapan dingin.
 (mama selalu bersikap begitu sejak  aku kecil hingga sekarang,, mama bilang dia sangat berhutang budi kepada papa'a Dara karena berkat beliau kita dapat hidup seperti sekarang,, yang pasti'a bergelimang harta dan tidak berkekurangan. Tidak seperti papa ku yang hanya meninggalkan hutang dan kebangkrutan untuk keluarga kami. itulah sebabnya, mama selalu menyuruhku untuk mengalah kepada Dara)
"iya, lo ga usah lebay ah, Dar,,, dari dulu kan  gue emang udah biasa kaya gini" kataku sambil menyembunyikan perasaan yang teramat sedih jauh di lubuk hati ku.
"hehehe gue lupa,,,, lo kan orang'a tomboy,, jadi pasti ngga suka d'perlakuin kaya gini."
"nah lo tau"
"ya udah,, ayuk kita berangkat,, mobil'a udah siap" kata mama sambil memberikan bekal untuk Dara.
"makasih ma,," Dara bangkit dari tempat dia berdiri dan mencium kedua pipi mama.
"ma, Dara sama Mita berangkat dulu ya" Kata Dara sambil mencium telatpak tangan mama.
"Ma, Mita berangkat dulu"
(saatku ingin mencium telapak tangan mama seperti yang dilakukan Dara,,,)
"Hati-hati!" kata mama dingin dan langsung berlalu dihadapan ku tanpa mempedulikan tangan ku yang ingin meraih tangannya.(-_-,)

===============oo0oo===============

"honey,,, nanti pulangnya tungguin gue ya,,, soalnya gw mau balikin jaketnya Rio" kata Dara sambil berjalan menuju ruang OSIS.
Honey adalah panggilan Dara buat Mita.
"iya"
"thx yaa,,,  baik deh" kata Dara sambil berlari menjauh karna dia sudah telat buat rapat OSIS.
"ckckckck ribet juga ya hidup tuh anak,," gumam ku.
(beberapa saat kemudian)
"dooooooRRRRr!!"
Tubuhku terlonjak kaget,,,
"iiih,,, kucing!! pagi2 udah bikin jantung orang copot aja lo!! jauh2 sana! bosen gue liat muka lo mulu tiap pagi" omel ku
"hehehe,, tapi ko gue ngga bosen ya??"
"sarap lo! kan gue yang lo kagetin!!"
"widih,,, sweety gue penyakit galaknya ko kaga sembuh2 ya dari dulu,,, ckckckck... tapi g pa2 deh,, gue tetep suka ko" jawab'a polos sambil menampakkan lesung yang berada di pipinya.
Sweety adalah panggilan dari Ikmal yang selalu godain Mita, mungkin karena suka x yaa,, hhihii ..
"gombal lo! dah berapa cewe si yang lo godain kaya gini???"
"hmmmm,,, berapa ya,,, Alexa,, Icezs, Puri, Tata,,,,,, hmm kaya'a 5 deh,,,, eh,,, 6 deh"
"tuh kan !! lo aja ampe lupa!! dasar COWO penggoda!! "
"oh,,, jadi lo cemburu ya? tenang aja sweety,, lo tetep jadi nomor satu ko" sargah Ikmal jahil.
"udah ah,,, ayo kita msuk kelas,,, sekalian gue liat PR Seni Musik lo ya.." Lanjut ikmal.
"huuu dasar!! " kataku sambil menepuk lengan'a.
Ikmal menggandeng tangan ku dan membuatku terpaksa berlari.
 “dah sampe nih sweety,,, bae2 ya.. aa Ikmal mau balik ke lapangan basket dulu ya..” pamit Ikmal.
“dih sana!!! gw juga ngga minta kan buat dianter ampe kelas” jawab ku protes.
“iya juga ya,,,, hmmm tapi ga papa deh.. oya,, hampir aja lupa,, pinjem buku PR Seni Musik lu dong sweety??” pinta Ikmal sambil kembali memasang wajah polosnya.
“wuh dasar!! Sama aja lo kaya Rio!  Ga ada bedanya”
“wes,,,, beda dong,,, kalo Rio kan ga pernah akur ama lo,, kalo gue kan aa nya lo” Jawab Ikmal enteng.
“Yaudah deh,,, nih!! Dah sana pergi!! Bosen gue liat muka lo!! “
“thx Sweety” Rayu Ikmal.
“Ett,,, laen kali jangan nyontek !! mikir!!” omel ku.
“ok,, Bye”
“ih,,, siapa juga yang mau di dadah’n ama lo! Dasar KUCING! Dri dlu ngga pernah berubah” gumam ku.

============== 000000 =============

 (Teng,,, Teng,, Teng,,, Teng,,, Teng,,, Teng,, Teng,,, Teng,,,)
“yaa udah bel!!” ucap ku pelan.
Dari tempat ku duduk,, terdengar suara orang yang berlari,, dan tidak berapa lama kemudian,, Sosok tampan tapi dingin yang ku lihat. Itulah Rio. Rio adalah Musuh terbesar di dalam hidupku,, dan yang lebih menyebalkan keluargaku dan keluarganya sangat dekat.
“Apa lo liat2! Dasar Macan betina!!”
“Ye!! Apaan si lo!! Dateng2 langsung nyari2 masalah sama ge!! Dasar Singa...
(Belum selesai aku berbicara,,, )
“Wes,,, baguslah,,, singa kan raja hutan,,  :P” potongnya.
“Laut!!”  jawab ku jengkel
“What??”
“iya,,, singa laut!!   Jalan aja mesti ngesot dulu,, bangga lo!! Mendingan gue,, macan betina,, galakan dikit!” Ledek ku spontan.
“Ihhh,,, mao sampe kapan lo,, galak2 kaya gitu?? Lo sadar kan lo cewe!! Ga pernah bakalan ada yang mau sama lo!! “
“ngocol banget si lo!!” Jwb ku marah.
“woi!! Udah2 !! kaya anak kecil banget si lo berdua!! Kenapa ga pernah akur?? gue aja ampe cape ngelerai...” kata Taras.
“Diem!!!!” jawabku dan Ikmal kompak.
“Siapa yang kalian suruh diam!! “ suara seorang lelaki separuh baya yang tetap terlihat gagah menggema ke seluruh sudut,,, dan terlihat sangat marah. Ternyata suara Mr. Dhani, kepala sekolah sekaligus guru Seni Musik di sekolah ini.
“em .. um .. emggak kok pak, enggak pa2.” Jawab Rio tersentak.
“iya pak , ga ada apa2 kok.” Jawab Mita membantu menenangksn suasana.
“ayo kalian ngaku, ada apa nyuruh diam diam ?”
“itu pak, tadi Rio sama Mita berantem, mereka main kata-kataan, ga ada yang mau ngalah pak, saya aja cape’ ngelerai mereka, ehh malah saya yang di suruh diem sama mereka pak” jelas Alexa panjang lebar.
“oh begitu. Baiklah kalian berdua saya hukum. Kalian berdua harus membersihkan toilet selama seminggu supaya kalian bisa lebih akur” ucap Mr. Dhani.
“yah tapi pak saya kan …” pembicaraan Mita terpotong
“ kalau kalian belum akur juga, akan saya tambah menjadi 2 minggu membersihkan toilet ditambah membersihkan ruang kelas ini” penambahan hukuman yang diucapkan Mr. Dhani pada Mita dan Rio.
“ahh lo sih Yo ..”
“enak aja, lo tuh yang mulai ..”
“lo duluan yang ngatain gue Macan Betina ..”
“hey kalian ! mau saya tambah lagi hukumannya?”
“umm enggak pak engga ..” jawab Mita
============== 0o0 =============
 Keesokan harinya sepulang sekolah Mita dan Ikmal membersihkan Toilet. 3 hari pertama mereka belum akur, malah mereka makin menjadi-jadi kalau disatukan.
“ apa lo ..”
“apa lo .. tuh kan lo duluan yang mulai ..”
“nah .. lo kerja ga bersih, anak cewe juga. Oarang tuh kalo jadi anak cewe yang rajin nd bersih, nah lo cewe apaan, nyapu aja ga bersih ..”
“enak aja, gue nyapunya bersih yaa, lo tuh yang ng’pelnya ga bersih, pake nyalahin gue segala ..”
Kelelahan Mita saaat itu seketika terhibur dengan kedatangan Ikmal. Ikmal selalu ada saat Mita membutuhkan, entah feeling apa yang kuat di antara mereka.
“woy, Mit! Cape’ banget sih lo keliatannya?”
“eh, kucing! Ngapain lo ke sini?”
“ngga’ tau. Gue tiba2 aja pngen ke sini. Nih gue bawain minuman buat lo, lo pasti cape’ banget kan! Udah seminggu juga lo di hokum kaya’ gini.”
“hhehe … makasih, Mal. Dan lo tau kan? Masih ada seminggu lagi hukuman gue bareng singa laut alias si Rio itu tuh …”
“iya, gue tau kok. Ati2 lo, benci bias jadi cinta … hhaha ..” ledek Ikmal dan langsung berlari.
“apa-apan sih lo,, awas yaa!” jawab Mita yang langsung mengejar Ikmal.
Setelah seminggu, Mita dan Rio sudah mulai akur, tapi kalau ada yang memulai duluan, mereka bisa bertengkar lagi.
“sini Mit biar gue yang ng’pel, lo kan tadi udah nyapu”
“udah gpp gue aja, tadi kan yang ng’pel toilt elo”
“uada sini gue aja, lo nyolot banget sih”
“enak aj, lo tuh yang nyolot, dibilangin biar gue aja yang ng’pel”
“lo yaa …”
“elo …”
 Hari ke-10 mereka sudah akur, bahkan Rio dengan baik hati menyuruh Mita untuk istirahat kalau sudah lelah.
“Mit, biar gue aja yang nyapu, lo kan tadi udah ng’pel toilet”
“udah ga pa2 gue aja”
“udah Mit, lo istirahat gih, muka lo udah cape’ bangt”
“hah, emang iya ya?”
“iya, lo udah kecapean, udah istirahat dulu sana!”
Hari terakhir hukuman mereka, merka semakin akur,
“Rio, lo bersihin toilet nd nyapu ruang kelas yaa! gue ng’pel lantai toilet dan ruang kelas”
“owh yaudah, lo ga cape’ Mit ng’pelin toilet sama ruang kelas?”
“hah, engga kok”
“beneran??”
“iya ga pa2 Mal, udah lo ga usah mulai lagi deh ..”
“iya Mit iya, gue ga mulai lagi kok. Yaudah pulang’a lo gue anterin ya?/”
“what?? Lo mau nganterin gue pulang?? Lo ga salah??”
“ya engga lah, emang kenapa?? Bosen gue ribut mulu sama lo. Ortu kita kan temen deket, masa anaknya kaya’ anjing sama kucing yang kalo ketemu pasti berantem?? Lo juga kan Mit??
“iya, gue juga bosen berantem sama lo mulu, udah dari kapan kita berantem kaya gini? Dari SMP sampe SMA kelas XI gini, parah!! Hhaha …”
==========0o0==========
Rio pun mengantar Mita pulang. Tiba di gerbang rumah Mita, Rio pun bicara dengan Mita. SERUS!.
“Mit, tunggu bentar!”
“oh, iya helm lo! Makasih ya, lo juga udah nganterin gue pulang.”
“bukan itu.”
“apa lagi, Yo? Lo mau minta bayaran ojek sama gue? Bentar ya!”
“enak aja. Bukan itu ..”
“terus apa dong??”
“ gue suka sama lo, Mit!”
“hah? Lo suka sama gue? Ga salah denger gue?”
“engga’, lo ngga’ salah denger kok, gue beneran suka sama lo, lo mau kan jadi cewe gue?”
“hmmm … gimana yaa?? Bingung jug ague jawabnya.”
“orang tua kita kerabat dekat, dan mungkin ga jauh2 juga dari kata PERJODOHAN, dan sekarang gue terima lo, Mit,, apa adanya. Lo mau kan??”
“iya, gue mau …” jawab Mita dengan senyuman maut nya.

Diary Ch Pramita,,
Gue cinta sama Rio,
Tapi engga’ tau kenapa, hati gue tuh milik orang lain,
Orang yang milikin hati gue tuh ngga’ jauh, tapi dekat, dekat banget,
Dan gue rasa Ikmal adalah BELAHAN JIWA gue,
Orang yang milikin hati gue tuh Ikmal
Iklmal yang selalu ada buat gue saat gue butuh seorang penghibur,
Dan sekarang, Rio lah calon suami gue,



Kau yang slalu di hati
Slalu bersemi di dalam jiwaku …
Kau takkan ku lupa
Dalam hidupku untuk selamanya ..
Kenangan dirimu menyatu dalam darahku
Takkan pernah terhapus waktu ..
Hatiku bahagia saat kau ada di sisi ..
Tak ingin kau pergi lagi meninggalkan aku
Kau belahan jiwaku
Hampa hidupku
Jika kau pergi dariku …

_THE END_

Kamis, 21 Juli 2011

Cinta Terlarang

“gila lo, Mit!”
“apanya?”
“gimana bisa lo pacaran sama Al.”
“bias aja, gue cinta kok ama dia.”
“Mit, ga malu lo jalan sama brondong?”
“kenapa? Gue nyaman sama dia, dia juga nyaman sama gue.”
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
“man .. jadi brondong dong lo!”
Suara tawa memenuhi penjuru kelas saat El menyebutku brondong. Sejak pacaran dengan Mita, cewek cool seorang gitaris sekaligus vocalis dari sebuah band, julukan itu resmi diberikan kepada Al. mereka ketemu saat Al jadi ketua Pensi dan Mita sebagai pengisi acara di pensi tersebutusia yang terpaut 6 tahun tidak membuat mereka canggung karena Mita cewek yang asyik untuk diajak ngobrol. Dimata Al, ia sosok cewek mandiri yang tahu banyak tentang hidup. Mita tidak melihat Al sebagai sisa SMA yang baru saja beranjak dewasa. Sikapnya itu yang membuat Al jatuh cinta pada Mita.
“bada umur 6 tahun, gue yakin banget tuh kalo lo lulus dia langsung minta dikawinin,” seru El menyadarkan lamunan Al.
“ha … ha … pastilah! Trus punya anak, trus lo disuruh kerja, trus lo bakalan jadi suami setia,” tambah Dul.
“wah, man! Habislah kebebasan lo sebagai remaja”
“gila lo pada!gue aja mikirnya ga sejauh itu, kenapa jadi pada ngarang gini.” Sembur Al.
“gue liat realita aj, coy! Sekarang aja usia dia udah 24 tahun mapan sebagai anak band, apalagi yang dia butuhin kalo bukan segera married.”
“udah ah! Gue ga mau mikirin, lagian kita ngga pernah ngomong kea rah situ, selama ini ya jalanin aja sebagai layaknya orang pacaran.” Ujar Al membela hubungannya dengan Mita.
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
“Mit, lo ga kasian ma Al? gue rasa dia diledekin ma temen-temenya karena pacaran sama cewek dewasa kayak lo, mending ketauan sama Ikmal aja, seumuran, dia juga keren n baik, kurang apa coba?”
“gue ngerti, Dar. Makanya gue sekarang lagi mikirin apa yang terbaik buat hubungan gue sama Al.”
“gue rasa lo harus putusin dia.”
“ga segampang itu buat mutusin orang, Dar.”
“yaudah, lo pikirin dulu apa yang terbaik buat lo sama Al. gue cabut dulu ya!”
“hah? Iya, gue juga mau jemput Al. bye!”
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
“hei, Al kok bengong?” Tanya Mita yang tiba-tiba sudah ada dihadapan Al.
“ga ada apa-apa,” ujar Al berbohong.
Bila sedang tidak ada jadwal manggung, Mita memang rajin menjemput Al kesekolah, begitu juga sebaliknya. Jadi tak heran kalo satu sekolahan tahu aku pacaran sama cewek yang usianya jauh lebih tua dari usia Al.
“hei, man! Goodbye freedom!” teriak kedua teman Al dari dalam mobil El.
Lagu ‘Wake Me Up When September Ends’nya Green Day mengalun dari tape mobil Mita.sejak pacaran dengan Mita, kebebasan Al buat nongkrong dan bergaul memang berkurang. Setelah dipikir-pikir kanapa Mita begitu mengatur hidup Al. apa ucapan teman-teman Al benar kalo Mita hanya jadi penghambat dalam hidupnya?
“kamu kenapa?” Tanya Mita melihat Al diam sejenak tadi.
“gak ada apa-apa!” jawab Al berbohong.
“kamu berantem sama temen-temen kamu tadi ya?” Tanya Mita ragu.
“enggak.”
“trus ada apa dong?”
“aku mau Tanya sesuatu boleh?” Tanya Al ragu.”
“ya boleh lah! Kayak anak kecil aja nanyanya gitu.”
“target kamu menikah di usia berapa?”
Mita mengernyitkan Dahi mendengar pertanyaan Al.
“kok tumben nanya kayak gitu?”
“jawab dulu.”
“hmm … di usia 27 mungkin.”
“Mit, gimana kalo kita ga ketemuan dulu sebulan ini?” ujar Al ragu.
“maksudnya?”
“hmm Cuma sekedar tahu perasaan kita masing-masing aja, aku kangen sama kamu gak kalo kita ga ketemu sebulan.”
“ooh … gitu, ok!” jawab Mita santai.
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
Sudah hampir 3 minggu Al tidak bertemu Mita. Al Manahan diri untuk tidak menelfon atau mengirim sms. Al menyibukkan diri dengan hang out bareng teman-temannya. Walau terkadang perasaan rindu kepada Mita membelenggu di hatinya.
Mita masih rajin mengirim Al sms dan menanyakan kabar tapi tak satu pun yang dibalas. Hati Al masih bimbang apakah harus melanjutkan hubungan ini atau tidak?
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
Hari ini genap sebulan Mita tidak bertemu Al. Dara menganggap Mita telah berhasil melupakan Al dan akan segera jadian dengan Ikmal. Kebimbangan besar juga membelenggu Mita. Apa yang akan Mita katakana jika bertemu dengan Al? hari ini mereka janjian ketemuan di café dekat basecamp Mita.
“kamu kurusan!” ujar Mita ketika melihat Al datang terlambat setengah jam.
“sorry telat!”
Al terdiam memandang wajah Mita. Al memang rindu pada Mita, rindu lihat senyum dan tawnya, serta tingkahnya yang terkadang seperti anak kecil juga. Tapi keputusan sudah diambil Al.
“Mit, aku mau ngomong sesuatu,” ujar Al pelan.
“aku udah tau apa yang kamu mau birarakan,” jawab Mita santai.
Al mengernyitkan dahi. Mita lantas mengambil tangan Al.
“aku tahu kita memang berbeda, aku tahu usiaku jauh lebih tua dari kamu yang bikin kamu ngerasa gak nyaman, tadinya aku piker kita berdua bias melewatinya, tapi ternyata kamu belum siap.”
“Mit, maksud aku …”
“gak apa-apa, Al! kamu masih muda, masih ingin menghabiskan masa remaja dengan segala hal yang masih ingin kamu lakukan, maaf kalo selama ini aku Cuma jadi penghambat dalam hidup kamu, aku ga punya maksud seperti itu.” Ujar Mita panjang lebar.
Al terdiam. Padahl bukan maksud Al untuk putus dengan Mita. Tapi …
“sebaiknya, kita pisah baik-baik aja! Kamu lanjutin hidup kamu, begitu juga aku. Makasih atas semua perhatian kamu selama ini, aku sayang dan cinta sama kamu, tapi cinta kita CINTA TERLARANG. Perbedaan usia yang jauh kita membuat aku sadar bahwa aku harus ngelepasin kamu, aku ga rela kalo kamu terus diledekin temen-temen kamu.” Ujar Mita sembari mencium pipi Al lalu pergi meninggalkan Al yang masih shock dengan keputusan yang diambil Mita.
Al memandang Mita yang beranjak menjauh. Ada rasa sesak di dalam hati. Sekarang Al benar-benar kehilangan Mita. Kehilangan semua perhatian serta kasih sayangnya.
“tidak! Aku tidak mau pisah dengannya. Aku tidak mau kehilangan Mita, aku sayang sama Mita, aku cinta sama Mita. Walau pun cinta ini CINTA TERLARANG. Aku tak peduli jika nanti aku kehilangan masa remajaku. Aku tak peduli mereka menyebutku berondong. Aku yakin Mita akan memberiku kesempatan untuk mewujudkan cita-citaku.”
Al segera berlari mengejar Mita, tapi setelah tiba di tempat parker, aku terpaku bagaikan Malin Kundang yang seketika menjadi patung. Al melihat Mita masuk ke dalam mobilnya bersama seorang cowok. Sikap mereka begitu mesra, terlihat saat cowok itu yang ternyata Ikmal merapikan rambut dan memasangkan sabuk pengaman untuk Mita.


Kau kan slalu tersimpan di hatiku
Meski ragamu tak dapat kumiliki
Jiwaku kan slalu bersamamu
Meski kau tercipta bukan untukku
Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi
Hanya untuk bersamanya
Ku mencintainya …
Sungguh mencintainya
Rasa ini sungguh tak wajar
Namun ku ingin tetap bersama dia
Untuk selamanya …
Mengapa cinta ini terlarang saat kuyakini kaulah miliku
Mengapa cinta kita tak bias bersati saat ku yakin tak ada cinta selain dirimu
 By : Ch Pramita

_The End_
BUAT YANG SUKA BACA, TERUTAMA VIRGINITY JANGAN LUPA BACA CERITANYA N' JOIN BLOG INI