play deeeh !

Kamis, 21 Juli 2011

Cinta Terlarang

“gila lo, Mit!”
“apanya?”
“gimana bisa lo pacaran sama Al.”
“bias aja, gue cinta kok ama dia.”
“Mit, ga malu lo jalan sama brondong?”
“kenapa? Gue nyaman sama dia, dia juga nyaman sama gue.”
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
“man .. jadi brondong dong lo!”
Suara tawa memenuhi penjuru kelas saat El menyebutku brondong. Sejak pacaran dengan Mita, cewek cool seorang gitaris sekaligus vocalis dari sebuah band, julukan itu resmi diberikan kepada Al. mereka ketemu saat Al jadi ketua Pensi dan Mita sebagai pengisi acara di pensi tersebutusia yang terpaut 6 tahun tidak membuat mereka canggung karena Mita cewek yang asyik untuk diajak ngobrol. Dimata Al, ia sosok cewek mandiri yang tahu banyak tentang hidup. Mita tidak melihat Al sebagai sisa SMA yang baru saja beranjak dewasa. Sikapnya itu yang membuat Al jatuh cinta pada Mita.
“bada umur 6 tahun, gue yakin banget tuh kalo lo lulus dia langsung minta dikawinin,” seru El menyadarkan lamunan Al.
“ha … ha … pastilah! Trus punya anak, trus lo disuruh kerja, trus lo bakalan jadi suami setia,” tambah Dul.
“wah, man! Habislah kebebasan lo sebagai remaja”
“gila lo pada!gue aja mikirnya ga sejauh itu, kenapa jadi pada ngarang gini.” Sembur Al.
“gue liat realita aj, coy! Sekarang aja usia dia udah 24 tahun mapan sebagai anak band, apalagi yang dia butuhin kalo bukan segera married.”
“udah ah! Gue ga mau mikirin, lagian kita ngga pernah ngomong kea rah situ, selama ini ya jalanin aja sebagai layaknya orang pacaran.” Ujar Al membela hubungannya dengan Mita.
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
“Mit, lo ga kasian ma Al? gue rasa dia diledekin ma temen-temenya karena pacaran sama cewek dewasa kayak lo, mending ketauan sama Ikmal aja, seumuran, dia juga keren n baik, kurang apa coba?”
“gue ngerti, Dar. Makanya gue sekarang lagi mikirin apa yang terbaik buat hubungan gue sama Al.”
“gue rasa lo harus putusin dia.”
“ga segampang itu buat mutusin orang, Dar.”
“yaudah, lo pikirin dulu apa yang terbaik buat lo sama Al. gue cabut dulu ya!”
“hah? Iya, gue juga mau jemput Al. bye!”
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
“hei, Al kok bengong?” Tanya Mita yang tiba-tiba sudah ada dihadapan Al.
“ga ada apa-apa,” ujar Al berbohong.
Bila sedang tidak ada jadwal manggung, Mita memang rajin menjemput Al kesekolah, begitu juga sebaliknya. Jadi tak heran kalo satu sekolahan tahu aku pacaran sama cewek yang usianya jauh lebih tua dari usia Al.
“hei, man! Goodbye freedom!” teriak kedua teman Al dari dalam mobil El.
Lagu ‘Wake Me Up When September Ends’nya Green Day mengalun dari tape mobil Mita.sejak pacaran dengan Mita, kebebasan Al buat nongkrong dan bergaul memang berkurang. Setelah dipikir-pikir kanapa Mita begitu mengatur hidup Al. apa ucapan teman-teman Al benar kalo Mita hanya jadi penghambat dalam hidupnya?
“kamu kenapa?” Tanya Mita melihat Al diam sejenak tadi.
“gak ada apa-apa!” jawab Al berbohong.
“kamu berantem sama temen-temen kamu tadi ya?” Tanya Mita ragu.
“enggak.”
“trus ada apa dong?”
“aku mau Tanya sesuatu boleh?” Tanya Al ragu.”
“ya boleh lah! Kayak anak kecil aja nanyanya gitu.”
“target kamu menikah di usia berapa?”
Mita mengernyitkan Dahi mendengar pertanyaan Al.
“kok tumben nanya kayak gitu?”
“jawab dulu.”
“hmm … di usia 27 mungkin.”
“Mit, gimana kalo kita ga ketemuan dulu sebulan ini?” ujar Al ragu.
“maksudnya?”
“hmm Cuma sekedar tahu perasaan kita masing-masing aja, aku kangen sama kamu gak kalo kita ga ketemu sebulan.”
“ooh … gitu, ok!” jawab Mita santai.
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
Sudah hampir 3 minggu Al tidak bertemu Mita. Al Manahan diri untuk tidak menelfon atau mengirim sms. Al menyibukkan diri dengan hang out bareng teman-temannya. Walau terkadang perasaan rindu kepada Mita membelenggu di hatinya.
Mita masih rajin mengirim Al sms dan menanyakan kabar tapi tak satu pun yang dibalas. Hati Al masih bimbang apakah harus melanjutkan hubungan ini atau tidak?
^^^^^^^^^^0o0^^^^^^^^^^
Hari ini genap sebulan Mita tidak bertemu Al. Dara menganggap Mita telah berhasil melupakan Al dan akan segera jadian dengan Ikmal. Kebimbangan besar juga membelenggu Mita. Apa yang akan Mita katakana jika bertemu dengan Al? hari ini mereka janjian ketemuan di café dekat basecamp Mita.
“kamu kurusan!” ujar Mita ketika melihat Al datang terlambat setengah jam.
“sorry telat!”
Al terdiam memandang wajah Mita. Al memang rindu pada Mita, rindu lihat senyum dan tawnya, serta tingkahnya yang terkadang seperti anak kecil juga. Tapi keputusan sudah diambil Al.
“Mit, aku mau ngomong sesuatu,” ujar Al pelan.
“aku udah tau apa yang kamu mau birarakan,” jawab Mita santai.
Al mengernyitkan dahi. Mita lantas mengambil tangan Al.
“aku tahu kita memang berbeda, aku tahu usiaku jauh lebih tua dari kamu yang bikin kamu ngerasa gak nyaman, tadinya aku piker kita berdua bias melewatinya, tapi ternyata kamu belum siap.”
“Mit, maksud aku …”
“gak apa-apa, Al! kamu masih muda, masih ingin menghabiskan masa remaja dengan segala hal yang masih ingin kamu lakukan, maaf kalo selama ini aku Cuma jadi penghambat dalam hidup kamu, aku ga punya maksud seperti itu.” Ujar Mita panjang lebar.
Al terdiam. Padahl bukan maksud Al untuk putus dengan Mita. Tapi …
“sebaiknya, kita pisah baik-baik aja! Kamu lanjutin hidup kamu, begitu juga aku. Makasih atas semua perhatian kamu selama ini, aku sayang dan cinta sama kamu, tapi cinta kita CINTA TERLARANG. Perbedaan usia yang jauh kita membuat aku sadar bahwa aku harus ngelepasin kamu, aku ga rela kalo kamu terus diledekin temen-temen kamu.” Ujar Mita sembari mencium pipi Al lalu pergi meninggalkan Al yang masih shock dengan keputusan yang diambil Mita.
Al memandang Mita yang beranjak menjauh. Ada rasa sesak di dalam hati. Sekarang Al benar-benar kehilangan Mita. Kehilangan semua perhatian serta kasih sayangnya.
“tidak! Aku tidak mau pisah dengannya. Aku tidak mau kehilangan Mita, aku sayang sama Mita, aku cinta sama Mita. Walau pun cinta ini CINTA TERLARANG. Aku tak peduli jika nanti aku kehilangan masa remajaku. Aku tak peduli mereka menyebutku berondong. Aku yakin Mita akan memberiku kesempatan untuk mewujudkan cita-citaku.”
Al segera berlari mengejar Mita, tapi setelah tiba di tempat parker, aku terpaku bagaikan Malin Kundang yang seketika menjadi patung. Al melihat Mita masuk ke dalam mobilnya bersama seorang cowok. Sikap mereka begitu mesra, terlihat saat cowok itu yang ternyata Ikmal merapikan rambut dan memasangkan sabuk pengaman untuk Mita.


Kau kan slalu tersimpan di hatiku
Meski ragamu tak dapat kumiliki
Jiwaku kan slalu bersamamu
Meski kau tercipta bukan untukku
Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi
Hanya untuk bersamanya
Ku mencintainya …
Sungguh mencintainya
Rasa ini sungguh tak wajar
Namun ku ingin tetap bersama dia
Untuk selamanya …
Mengapa cinta ini terlarang saat kuyakini kaulah miliku
Mengapa cinta kita tak bias bersati saat ku yakin tak ada cinta selain dirimu
 By : Ch Pramita

_The End_

1 komentar:

BUAT YANG SUKA BACA, TERUTAMA VIRGINITY JANGAN LUPA BACA CERITANYA N' JOIN BLOG INI